FAMILY BLOGS

FAMILY BLOGSSimpan file, berbagi dan mendapat penghasilan,mau? Klik dibawah ini>>>

Minggu, 27 Desember 2009

Mencari uang dengan cara yang 'tidak halal' ???

RENUNGAN

Mencari uang dengan cara yang 'tidak halal' ???

Sudah sebegitu jauhkah kita dari nilai-nilai moral yang kita anut selama ini? Baik dilihat dari sisi etika sosial, apalagi kalau kita tilik dari sudut pandang agama.

Selamat Siang !

Beberapa tahun yang lalu ada rumor dari mulut ke mulut yang mengatakan : "Zaman sekarang ini, mencari uang yang haram  saja sudah sulit, konon pula mencari uang yang halal."
Benarkah demikian adanya ?

Saya benar-benar tak habis pikir, saat itu ketika mendengar rumor di atas. Sudah sebegitu jauhkah kita dari nilai-nilai moral yang kita anut selama ini? Baik dilihat dari sisi etika sosial, apalagi kalau kita tilik dari sudut pandang agama.

Kita harus banyak-banyak membaca istighfar (memohon ampunan kepada Allah), barangkali. Kalaulah sebagian besar dari kita sudah menganggap rumor itu sebagai sebuah kebenaran, saya khawatir Allah akan menurunkan 'hukuman'-Nya, kepada kita, sebagai sebuah peringatan, sesuai janji-Nya .

Saya mencoba meyakinkan diri saya, kalau rumor itu hanyalah pendapat segelintir orang saja.Yaitu segelintir orang yang didalam menjalankan usahanya senantiasa menggunakan cara-cara 'kurang terpuji', guna mendapatkan uang. Rumor tersebut sengaja dilontarkan untuk menutupi perbuatan mereka atau mencari dalil  untuk membenarkan perbuatan salah mereka.

Setidaknya,mereka mencoba berkelit, mana kala perbuatan mereka mendapat kritik atau nasehat dari teman-teman dekatnya. Bahkan mungkin di saat perbuatan mereka 'ketahuan' atau 'di pertanyakan' oleh anak-isterinya.Suatu 'pembelaan diri' yang benar-benar 'kurang terpuji', kalau tidak dapat dikatakan suatu pembelaan diri yang 'konyol' dan tidak benar atau sekenanya saja.

Pada awalnya hanya sebagai pembelaan diri di hadapan keluarga. Selanjutnya tumbuh berkembang dari sang isteri kepada teman sesama arisan, masih dalam bentuk 'pembelaan diri'. Tak kurang pula dampaknya, saat sang anak ikut-ikutan - karena sudah di'cekok-i' (baca : diracuni) pendapat seperti itu- untuk membela diri dan nama baik sang ayah, di hadapan teman-temannya. Tujuannya jelas, mencari  'pembenaran diri' dari suatu perbuatan yang mereka tahu itu salah.

Kalau 'wabah' ini semakin meluas, apa yang terjadi ? Kejujuran di plintir menjadi suatu yang 'kolot' atau 'ketinggalan zaman' dan sebaliknya, sesuatu yang tidak benar atau salah dianggap dan berubah menjadi 'kebenaran bersama'.

Kalau sudah begini,saya takut siksaan dan azab Allah seperti yang telah di sampaikan di dalam firman-firman-Nya akan menjadi sebuah kenyataan.
Pada saat itu terjadi, kita baru menyadari kekeliruan cara berpikir kita, yang terpengaruh rumor yang dilontarkan di atas tadi, menganggap suatu kesalahan atau 'dosa' itu sebagai sebuah kebenaran atau paling tidak, dapat 'di benarkan'..

Sayangnya, kesadaran itu terkadang sudah terlambat. Terlebih lagi, belum sempat menyadari kesalahan tersebut, mereka keburu dipanggil atau di jemput pulang oleh Sang Pemilik Kehidupan ini, lewat sebuah peristiwa yang diturunkan Allah SWT sebagai sebuah peringatan.
Semoga saja hal itu belum terjadi, dan semoga saja belum sebegitu jauh keterpurukan cara kita berpikir, hanya karena sulitnya kehidupan.

Banyak jalan ke surga, apakah surga di dunia ini, maupun surga di akhirat nanti.Mengapa kita pilih jalan yang sesat dan jelas-jelas menuju ke 'neraka'? Neraka yang kita buat sendiri dengan menjadikan sesuatu yang kita tahu itu haram menjadi halal tanpa dalil dari Allah dan Rasul yang mendukung penghalalannya?

Tips kata bernas : "Dalam mencari kebenaran bersandarlah kepada sandaran yang kokoh dan telah teruji. Sandaran yang kokoh itu bersumber dari Yang Maha Benar,Allah SWT"(zoels50)
(Ditulis oleh : zoels50, sebagai peringatan bagi diri saya sendiri, keluarga,sahabat  dan saudara-saudara saya.Semoga masih dilindungi dan diberikan petunjuk oleh Allah SWT dimana saja berada).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar